Tahun ini penjualan smartphone diprediksi bertambah tinggi. Namun demikian, feature phone  pun tetap tak boleh diabaikan. Meski penjualannya tak fantastik lagi  seperti dulu, di beberapa daerah di luar kota besar di Indonesia,  pengguna feature phone masih banyak."Pasar feature phone  tetap masih ada tapi tidak berkembang malah cenderung stagnan," ujar  Djatmiko Wardoyo, Direktur Marcomm Erajaya Group, kemarin (12/1), di  acara peluncuran Juragangadget.com, di Jakarta.>Djatmiko juga  menambahkan, berdasarkan riset Frost & Sullivan, frekuensi  pergantian ponsel orang Indonesia untuk feature phone antara 7-11 bulan, sedangkan untuk smartphone antara 8-14 bulan.>Feature phone, kata Djatmiko, diidentifikasi sebagai ponsel yang tidak memiliki platform dan hanya memiliki
 kemampuan dasar. Sedangkan, smartphone memiliki platform dan sedikit kemampuan computing. Di sisi lain, pasar smarthphone akan sangat berkembang tahun ini. Faktor yang mempengaruhinya antara lain, banyaknya merk smartphone yang menawarkan harga terjangkau.>Selain itu, kemudahan cara pembayaran juga menjadi pemicu meluasnya pasar smartphone.>"Banyak  bank yang menawarkan kredit cicilan nol persen. Jadi banyak orang pilih  menyicil saja," jelasnya.>Sekarang untuk mengunduh aplikasi di smartphone  sudah banyak yang menawarkan kemudahan. Misalnya saja, operator Indosat  menawarkan program pembayaran unduh aplikasi di App World dengan cara  memotong pulsa.>Tingginya permintaan smartphone di Indonesia,  oleh Co. Founder Mind Talk Danny Oei Wirianto, disebabkan oleh faktor  hiburan.>"Media hiburan seperti TV dan radio hanya satu arah,  sedangkan smartphone bisa memberikan entertainment dua arah," kata Danny. 
0 komentar:
Posting Komentar
Tolong Komentarnya. Terima Kasih